Pasca Kericuhan Di Mapolres Dairi, Personil Sabhara dan Brimob Poldasu Beserta Rantis Disiagakan

Ratusan personil dari Satuan Sabhara dan Brimob Polda Sumatera Utara disiagakan untuk antisipasi aksi susulan dan upaya pemulihan keamanan wilayah, pasca insiden yang terjadi di Mapolres Dairi. (DETEKSI.co/istimewa)
Ratusan personil dari Satuan Sabhara dan Brimob Polda Sumatera Utara disiagakan untuk antisipasi aksi susulan dan upaya pemulihan keamanan wilayah, pasca insiden yang terjadi di Mapolres Dairi. (DETEKSI.co/istimewa)

DETEKSI.co-Dairi, Ratusan personil dari Satuan Sabhara dan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) disiagakan di Polres Dairi, pasca aksi massa yang berujung ricuh pada Rabu (12/11/2025).

Dukungan dan tambahan personil dilengkapi dengan kendaraan taktis (Rantis) dan water canon, yang dimaksudkan untuk menghadapi kemungkinan aksi susulan serta menjaga stabilitas keamanan di kawasan Dairi.

Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan, melalui Kasi Humas Polres Dairi Ipda Ringkon Manik, Kamis (13/11/2025), membenarkan penambahan kekuatan tersebut.

Disebutkan, sebanyak 98 personel dari satuan Sabhara Poldasu, 100 personel BKO Brimob, dan 30 personel dari Polres Pakpak Bharat dikerahkan. Selain itu, sejumlah kendaraan taktis (Rantis) disiagakan.

“Langkah ini merupakan bentuk antisipasi dan pemulihan keamanan agar situasi tetap kondusif,” jelas Ipda Ringkon.

Sementara itu, sebanyak 40 personel tambahan ditempatkan di Desa Parbuluan 6 sebagai bagian dari pengamanan wilayah.

Terkait sejumlah orang yang diamankan dalam aksi sebelumnya, Ipda Ringkon menyebut mereka masih berstatus terperiksa dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, ratusan massa menggeruduk Mapolres Dairi, Rabu (12/11/2025). Saat itu, aksi berlangsung ricuh, menyebabkan setidaknya 10 orang petugas mengalami luka terkena lemparan batu dan botol. Aksi itu juga menyebabkan 33 orang dari massa aksi, 4 orang diantaranya perempuan, terpaksa diamankan petugas.
Selain mengamankan sejumlah orang, turut juga diamankan sejumlah kendaraan bak terbuka yang digunakan mengangkut massa karena didalamnya ditemukan

Aksi tersebut dipicu penjemputan paksa yang dilakukan petugas kepolisian terhadap PS yang merupakan ketua PETABAL ( Pejuang Tani Bersama Alam) Desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi.

Massa mendesak agar Polisi membebaskan PS.

Penjemputan paksa dilakukan petugas setelah PS beberapa kali mangkir dan tidak mengindahkan panggilan Kepolisian terkait kasus pembakaran dan pengrusakan sejumlah fasilitas PT Gruti di Desa Parbuluan VI.

Selain mengamankan sejumlah orang dari massa aksi, Petugas Kepolisian juga mengamankan beberapa kendaraan bak terbuka yang berisi bongkahan batu, pasir dan cairan air cabe yang diduga telah dipersiapkan sebelumnya. (NGL)