DETEKSI.co-Deliserdang, Berbeda dengan sejumlah pembangunan properti lain di Kabupaten Deli Serdang yang berupaya menata kawasan sesuai aturan, proyek pembangunan perumahan Jewel Garden di Jalan Haji Anib, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, justru memunculkan banyak keluhan dari masyarakat.
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi jalan protokol dipenuhi debu tebal saat kering, lumpur ketika hujan, serta kerusakan jalan berlubang yang sering memicu kecelakaan. Kondisi ini berlangsung sejak berbulan-bulan dan belum ada tindakan dari pihak pengembang.
Masyarakat pengguna Jalan Haji Anib serta warga sekitar lokasi pembangunan mengaku resah. Namun hingga kini, tidak ada perwakilan pengembang maupun pekerja proyek yang bertanggung jawab atas kondisi tersebut.
Seorang awak media, BM, turut menjadi korban ketika kendaraannya tergelincir dan jatuh saat melintas di depan proyek, tepatnya menuju arah Mabar Hilir, Medan. Ia menyaksikan langsung tumpukan lumpur, jalan rusak, serta aktivitas kendaraan berat yang dibiarkan tanpa pengaturan memadai.
Warga bernama Biring, yang tinggal tepat di depan pintu masuk truk tanah timbun, mengaku sudah kehabisan harapan.
“Kami sudah hilang harapan bang. Mau mengadu ke mana lagi? Banyak yang jadi korban, bahkan ada yang tewas terlindas truk. Jalan ini padat setiap jam karena akses penghubung antarwilayah. Lumpur dan kerusakan jalan ini penyebab utamanya. Kami pernah berdemo, tapi malah ditertawakan,” jelasnya.
Menurutnya, berbagai instansi pemerintah seperti aparat desa hingga Dinas Lingkungan Hidup telah berkali-kali didatangi warga, namun tidak ada tindak lanjut nyata.
Saat awak media mencoba meminta nomor ponsel manajemen Jewel Garden, tidak seorang pun pekerja atau staf keamanan memberikan jawaban. Seorang petugas keamanan hanya mengatakan bahwa mereka hanyalah pekerja yang mengikuti instruksi atasan, lalu memilih menghindari pertanyaan.
Sejak pembangunan Jewel Garden berjalan sekitar lima bulan, warga menyebut sudah puluhan pengendara terjatuh di lokasi tersebut, bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia. Meski demikian, belum terlihat adanya tindakan serius dari pihak pengembang maupun pemerintah untuk mengatasi penyebab kecelakaan.
Kondisi ini memunculkan dugaan publik bahwa ada pihak tertentu yang “berkuasa karena uang”, mengingat minimnya penegakan aturan dan ketidakhadiran aparat terkait dalam memberikan solusi bagi masyarakat sekitar.(BM)














