Pemuda Muhammadiyah Aceh Lakukan Audiensi dengan Gubernur Nova Iriansyah

DETEKSI.co – Banda Aceh, Badan Pengurus Harian Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh (PWPM Aceh) melakukan audiensi dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Senin (15/3/2021).
Berdasarkan rilis yang diterima oleh DETEKSI.co, pertemuan tersebut berlangsung di Pendopo Gubernur Aceh dan turut dihadiri oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga dan Kepala Dinas Syariat Islam.
Dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Aceh Rudi Ismawan MSi bersama jajaran pengurus menyampaikan hasil Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh di Langsa beberapa bulan yang lalu telah menghasilkan dan menetapkan komposisi 13 Formatur dan komposisi kepengurusan baru sebanyak 51 orang.
“InsyaAllah dalam waktu dekat Pemuda Muhammadiyah Aceh akan melaksanakan Pelantikan dan Rapat Kerja,” kata Rudi.
Menurut Rudi, kepengurusan baru Pemuda Muhammadiyah Aceh memiliki program kerja yang sinergis dengan Pemerintah Aceh terutama dalam sektor kemandirian dan ketahanan pangan.
Saat ini dengan siatuasi pandemic yang belum usai telah mengakibatkan banyaknya PHK dan pengangguran yang juga berimbas pada sektor ekonomi saat ini.
Rudi mengharapkan dengan program tersebut bisa menjadi upaya pencegahan dan penanganan krisis pangan sebagai bagian dari strategi penanganan Covid-19.
Program ini tidak hanya sebatas upaya penanganan pandemic saja, namun juga berlaku jangka panjang dalam mewujudkan lahirnya generasi pemuda yang Tangguh dalam kemandirian ekonomi.
“Muhammadiyah Aceh saat ini memiliki tanah waqaf, ini merupakan modal dasar dalam membangun kemandirian pemuda melalui program 1.000 (Seribu) Tani Milenial Aceh”, jelasnya.
Pemuda Muhammadiyah Aceh mengharapkan kesediaan Pemerintah Aceh untuk bersinergis dalam mewujudkan hal tersebut. Harapannya dengan adanya program ini Pemuda Muhammadiyah Aceh dapat turut  mendongkrak perekonomian Aceh kelak.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan selamat untuk kepengurusan baru Pemuda Muhammadiyah Aceh. Nova sepakat dengan gagasan dari Pemuda Muhammadiyah Aceh bahwa organisasi kepemudaan memang harus mandiri.
“Saya sepakat, organisasi kepemudaan memang harus mandiri, tidak bisa hanya mengharapkan APBA saja”, kata Nova.
Nova menambahkan, Pemerintah tentunya memberikan ruang sharing dan fasilitas yang ada.  Karena organisasi harusnya mandiri dan independen. Saya sepakat dalam situasi wabah saat ini perlu adanya terbosan – terobosan seperti yang Pemuda Muhammadiyah Aceh gagas.
“Konsepnya silahkan teman – teman Pemuda Muhammadiyah Aceh kolaborasikan dengan programnya dengan pihak – pihak terkait. Pada intinya Pemerintah Aceh mendukung dengan gagasan tersebut”, pungkasnya. (Rob’s)