DETEKSI.co-LAMPUNG, Senyum sumringah terpancar dari wajah para petani Kabupaten Tanggamus saat menyambut kedatangan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, pada hari Rabu (17/12). Program inovatif “Desaku Maju” yang digagasnya terbukti mulai mengubah wajah pertanian desa menjadi lebih modern dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan program yang berfokus pada sistem ekonomi desa inklusif ini semakin teruji setelah Provinsi Lampung meraih peringkat tiga terbaik nasional dalam Penghargaan Pembangunan Daerah 2025 dari Kementerian PPN/Bappenas pada 15 Desember lalu.
Di Pekon Wonosobo, manfaat nyata dirasakan melalui BUMDes Gemilang. Ketua BUMDes, Tito Sudiro, mengungkapkan bahwa fasilitas bed dryer bantuan Pemprov Lampung telah mendongkrak harga gabah hingga Rp7.000 per kilogram. “Dulu kami hanya mengandalkan panas matahari, butuh waktu lama. Sekarang jauh lebih cepat dan pendapatan petani meningkat signifikan. Pak Gubernur bahkan akan membantu permodalan lewat Bank Lampung untuk mesin giling padi (RMU) serta pelatihan kelistrikan,” ujar Tito penuh syukur.
Gubernur Mirza menjelaskan bahwa inti dari “Desaku Maju” adalah menjadikan petani sebagai tuan rumah di negerinya sendiri melalui hilirisasi. “Kita ingin membangun kedaulatan dari desa. Dengan POC, petani tidak lagi pusing mencari pupuk kimia. Dengan hilirisasi, pendapatan mereka naik. Inilah ekonomi inklusif yang kita tuju,” tegasnya di hadapan masyarakat.
Selain penguatan ekonomi, Gubernur juga mengingatkan akan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah pesisir. Pemprov Lampung juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur jalan di Tanggamus pada tahun 2026 guna memperlancar distribusi hasil bumi menuju pasar yang lebih luas.
(DinasKominfotik/Yusri)














