DETEKSI.co-Medan, Sri Dewi Nababan (44) menceritakan kisahnya berjuang melawan penyakit kronis yang diderita saat masih terbaring di tempat tidur Rumah Sakit Tentara (Rumkit) Putri Hijau TK II, Jalan Putri Hijau, Kota Medan, Selasa (30/07/2024).
Melalui penuturannya, ibu tiga anak ini menceritakan bahwa ia mengalami masalah pada organ pencernaannya.
“Jadi usus buntu nya pecah, sehingga cairannya menyebar ke lambung dan usus. Perut jadinya membesar,” ungkap Sri.
Bagian pencernaan Sri mengalami pembengkakan yang cukup parah sehingga harus mendapatkan perawatan intensif sebelum terlambat.
Perlu tindakan operasi sesegera mungkin demi mencegah keparahan berlanjut, namun justru karena itulah tak banyak rumah sakit yang mampu menangani penyakit Sri.
Bagai jatuh tertimpa tangga, dikarenakan tingkat kerumitan penanganan yang seharusnya penyakit yang dialami Sri harus ditangani secepat mungkin tapi banyak rumah sakit yang tak mau dirujuk untuk melakukan operasi.
Bahkan menurut suami Sri ada empat rumah sakit yang menolak untuk dirujuk. Menurut pengakuan Harry (50) bahkan ia harus mencari sendiri Rumah Sakit yang mau menerima istrinya.
“Beberapa rumah sakit menolak untuk dirujuk karena tak mampu menerima. Saya harus cari yang bisa, banyak kawan yang saya hubungi, akhirnya menemukan bahwa Rumkit Putri Hijau TK II mampu dan mau menerima istri saya,” ujar Harry.
Harry pun sangat bersyukur karena akhirnya ada secercah harapan demi kesembuhan istrinya.
“Lalu setelah kami minta dirujuk pada pagi hari. Sekitar jam satu siang kami sampai di Rumkit Putri Hijau, langsung pada jam empat sore itu juga langsung dilaksanakan tindakan operasi,” sambung Harry.
Harry mengungkapkan kebahagiaanya atas respons cepat dari pihak Rumkit Putri Hijau, karena terlambat sedikit nyawa istrinya bisa tak tertolong lagi.
“Kami sangat bersyukur dan salut dengan penanganan Rumah Sakit Tentara (Rumkit) Putri Hijau ini. Mereka sigap dan baik. Terlambat sedikit saja nyawa istri saya bisa tak tertolong. Untung saja pihak Rumkit bisa cepat menangani,” tambah Harry.
Kemudian Harry mengungkapkan rasa syukurnya kepada pihak Rumkit Putri Hijau, ia menganggap kesigapan pihak manajemen Rumah Sakit telah menyelamatkan nyawa istrinya.
“Saya secara khusus mengucapkan rasa terima kasih yang sangat besar kepada pihak Rumkit Putri Hijau, khususnya Karumkit Kol CKM dr Maksum P, SpOT,MMRS, Wakarumkit Letkol CKM dr Immanuel Purba SpTHTKL,MKM, dr Hans Marpaung SpB-KBD dan dr Olivia DVAN, MKed( An), SpAN, KIC beserta seluruh personel Rumah Sakit TK II Putri Hijau tercinta yang menangani sehingga istri saya bisa tertolong,” kata Harry lagi.
Harapan Harry agar Rumkit Putri Hijau bisa lebih dikembangkan agar seluruh lapisan masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara bisa merasakan pelayanan yang terbaik.
Ia pun berharap agar pemerintah lebih memperhatikan Rumah Sakit tentara ini, karena dinilai Rumkit Tk II Putri Hijau masih belum dimaksimalkan.
“Saya berharap agar kiranya pemerintah ke depan lebih perhatian lagi kepada Rumkit Putri Hijau ini, karena seperti yang saya rasakan pelayanannya sudah sangat baik, namun diduga masih belum diperhatikan oleh pemerintah. Kita berharap Rumkit ini bisa dibangun lebih besar lagi supaya semua orang Medan dan Sumatera Utara bisa merasakan pelayanan yang baik ini,” tutup Harry.(Ril)