Soegeng A, SH |
DETEKSI.co – Medan, Dunia maya dihebohkan dengan video yang menampilkan seorang laki-laki sedang memegang tangan Habib Rizieq Shihab ketika hendak menjalani persidangan.
Video berdurasi 10 menit 41 detik itu diunggah oleh akun YouTube Titik Tumpu pada hari Minggu (21/3) dan telah ditonton lebih dari 266 ribu kali.
Dalam video itu tampak Habib Rizieq memasuki ruang sidang yang diikuti oleh seorang lelaki tegap berkemeja kotak-kotak putih hitam dan memakai masker. Kemudian lelaki itu memegang tangan Habib Rizieq untuk mengarahkan posisi duduknya.
Namun sesaat kemudian tampak foto seorang laki-laki sedang berbaring, diikuti cuplikan video lelaki itu yang mengaku pusing dan badannya lemas.
Narasi dalam video Titik Tumpu tersebut kemudian menyebut bahwa lelaki yang berbaring di itu merupakan oknum petugas yang memelintir tangan Habib Rizieq Shihab ketika memasuki ruang persidangan.
“Dibayar kontan, aparat yang menyeret Habib Rizieq ke dalam ruang sidang dengan memelintir tangannya hingga lebam, seketika langsung jatuh sakit setelah beliau keluar dari ruangan sidang,” sebutnya.
Lantas video inipun viral hingga mengundang komentar dari ribuan netizen. Banyak diantara netizen mengucap rasa syukur atas musibah yang dialami lelaki tersebut.
Ternyata, apa yang diunggah oleh akun YouTube Titik Tumpu tersebut sama sekali bohong. Sebab lelaki yang sedang terbaring di rumah sakit itu bukanlah petugas yang mengawal Habib Rizieq, melainkan mantan anggota Panwaslu Kecamatan Medan Timur, Soegeng Afriadi.
Ketika melihat video itu viral di media sosial, Soegeng mengaku terkejut karena wajah dan rekamanya ketika sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Medan justru dicatut oleh si pembuat video provokasi tersebut.
Soegeng menyebut dirinya dirawat di Rumah Sakit Sufina Aziz Medan pada 2019 lalu akibat kelelahan dalam menjalankan tugas mengawasi Pemilu 2019.
“Ketika itu saya dirawat di Rumah Sakit Sufina Aziz Medan karena kelelahan dalam melakukan tugas pengawasan Pemilu tahun 2019 sebagai anggota Panwaslu Kecamatan Medan Timur,” ujar Soegeng kepada, Selasa (23/3).
Klarifikasi Soegeng tersebut diperkuat oleh pernyataan Taufiq Hidayah Tanjung yang saat itu menjabat sebagai Ketua Panwaslu Kecamatan Medan Timur.
Taufiq mengatakan bahwa lelaki yang terbaring dalam video tersebut benar Soegeng Afriadi. Namun menurutnya Soegeng tidak ada kaitannya dalam pengawalan Habib Rizieq Shihab menjelang persidangan.
“Rekaman itu waktu beliau di Rumah Sakit Sufina Aziz. Pada saat itu beliau sakit tifus dikarenakan kelelahan melakukan pengawasan Pemilu 2019 dan video itu diambil dari berita TVRI dan iNews TV yang pada saat itu meliput kunjungan Walikota Medan, Kapolrestabes Medan dan Dandim 0201 ke rumah sakit untuk menjenguk saudara Soegeng,” ungkap Taufiq.
“Jadi jelas video tersebut adalah dua orang yang berbeda yang sengaja dikaitkan demi kepentingan dan tujuan yang jahat,” tegasnya.
Dalam klarifikasi ini juga hadir Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sumatera Utara, Surya Wahyu Daniel.
Sebelum menjabat sebagai anggota Panwaslu Kecamatan Medan Timur, Surya mengatakan bahwa Soegeng merupakan advokat yang bernaung di bawah KAI Sumut.
“Soegeng juga pengurus KAI Sumut yang menjabat Ketua Bidang OKK. Soegeng bukan jaksa atau polisi, tapi beliau adalah advokat yang jelas tidak memiliki kewenangan untuk membawa terdakwa ke persidangan,” jelas Surya.
“Kita berharap klarifikasi ini mampu meluruskan informasi yang tidak benar di luar sana dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial. Sangat kita harapkan masyarakat mampu meningkatkan literasi digital,” tukasnya. (Red)