Deteksi.co – Aceh Tengah, Dalam rangka memperingati hari tani jatuh pada tgl 24 september, warga Desa Umang kecamatan Linge, sangat berharap diberikan bibit unggul dan pembinaan untuk petani setempat, Jumat (25/09/2020).
Warga Desa Umang, Raden Aman Ayu, mengatakan, Saya berharap ada pembinaan dan bibit unggul diberikan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, karena selama ini kami para petani padi hanya mengandalkan bibit lokal dan pemahaman tradisional dalam bertani. Alhasil, kala panen belum memuaskan.
“Desa Umang memiliki lahan yang cukup luas dan cocok untuk ditanamani padi. Memiliki Sumber air berasal dari sungai yang tidak jauh dari persawahan warga. Beberapa tahun terakhir kondisi lahan pertanian hampir rata tidak di fungsikan dengan semestinya, warga mengalih pungsikan lahan tersebut untuk tanaman palawija seperti kacang, tomat dan lain-lain”.
Lanjut Raden, Kendala yang kami hadapi Karena mendesak kebutuhan mengharuskan menjual semua hasil panen. Meskipun, biasanya paska panen kami sisakan sedikit untuk bibit.
“Sehingga warga harus kehilangan bibit dan memilih untuk menanam tanaman yang lebih cepat produktip di bandingan dengan padi yang kisaran panenya empat sampai enam bulan”.
” Saya mewakili warga setempat ingin bersawah kembali seperti dulu, kami memohon kepada Dinas Pertanian agar bisa memberikan bibit unggul serta memberikan pendampingan agar hasil panen kami maksimal”, tutupnya.
Saat dikomfirmasi oleh Deteksi.co, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Nasrun Liwanza, mengatakan, Suruh saja ketua kelompok tani koordinasi dengan bpp ketapang atau langsung ke Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah.
“Kalau bisa hari senin langsung berkoordinasi. Supaya apa yang dibutuhkan para sebagian warga Desa Umang dalam bertani padi khususnya dapat terwujud”.
“Desa umang masuk dalam program pengembangan padi dan sudah berjalan. Apabila ada sebagian warga ingin bertani padi terkendala dengan bibit dapat menghubungi bpp atau langsung ke Kantor.
Informasi dari kepala bpp, ada syarat yg belum di teken oleh petaninya sehingga terkendala pencairan.
Setelah itu baru disalurkan bibit padi, jadi apapun permasalahan petani dapat dibicarakan sehingga kita cari solusinya demi kemajuan petani padi”, tutup Kadis Pertanian.(Pahmisyah Pitra).