Warga Siumbut Umbut Tewas Ditabrak KA Putri Deli Jurusan Tanjungbalai – Medan

DETEKSI.co – Asahan, Warga sekitar Pasar 8 Siumbut umbut geger saat melihat salah seorang warganya Ridho Firmansyah (16) alias Rido, tewas tergeletak setelah ditabrak Kereta Api (KA) Putri Deli jurusan Tanjungbalai – Medan, Minggu (4/4/2021) sekira pukul 20.00 WIB.

Informasi didapat, mantan pelajar SMP Negeri 7 dan juga putra tunggal ibu Tumirah warga jalan Rebung Lingkungan 2 Kelurahan Siumbut umbut Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan itu sempat melakukan aksi nekad dengan melambaikan tangan kearah KA yang sedang melintas dan persis berada disamping rel perlintasan.

“Kawan sekolah ku itu pak, dari SD sampe SMP kami sama, udah sempat nya dia melewati rel sebelum KA melintas, tapi entah kenapa balek lagi dia mendekati rel saat KA melintas,” terang Hafiz Setiawan dilokasi kejadian.

Ditanya tentang kepribadian dan keseharian korban, Hafiz mengatakan bahwa korban memang sering melintasi rel tersebut walaupun hanya bermain main, dan selama ini di sekolah maupun di warga sekitar korban dianggap idiot.

“Tahun lalu dia tamat SMP, dan gak nyambung lagi, memang macam ada idiotnya dia,” tambah Hafiz lagi.

Menurut Dian salahsatu tetangga korban mengatakan, selama ini setahu mereka, korban tidak mengidap ganguan jiwa ataupun idiot, hanya saja korban mengidap penyakit Sawan Babi, sehingga macam orang idiot.

“Gak ada itu bang, normal nya dia bukan idiot, tapi memang ada sawan babi nya, maka nya kalau kumat ya guling guling di pasar,” ungkap Dian.

Ditambahkan Dian, bahwa orang tua Rido sudah lama bercerai, korban tinggal bersama ibu kandungnya dan tergolong orang kurang mampu (susah), yang keseharian bekerja serabutan, kedua kakek, neneknya sudah meninggal.

“Ya termasuk orang susah la bang, mungkin itu la penyebabnya maka gak mampu nyambung sekolah ke SMA, hanya tamat SMP aja,” imbuh Dian.

Korban setelah kejadian, sempat terlebih dulu dibawa kerumah duka oleh abang sepupunya Erwin dengan menggunakan sepeda motor lanjut Dian, kemudian datang Polisi membawa korban ke Rumah Sakit HAMS Kisaran, dan sebagian lagi ke lokasi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Setelah kejadian, korban dibawa abang sepupunya kerumah, dan gak lama datang polisi membawa korban ke Rumah Sakit, dan sebagian lagi polisi nya ke lokasi kejadian,” pungkas Dian.

Amatan wartawan dilokasi kejadian, perlintasan Kereta Api tersebut memang tidak dijaga dan tidak ada palang seperti ditempat perlintasan lainnya, kemudian dirumah duka, banyak jiran tetangga berdatangan untuk melayat dan mengungkapkan dukacita. (Dek)