Wartawan Terkena Pukulan Saat Meliput, Kasatpol PP Provsu Tuahta Minta Maaf

DETEKSI.co-Medan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Provsu Tuahta Ramajaya Saragih meminta maaf kepada wartawan detik, Arfah yang terkena pukulan oleh anggota Satpol PP Provsu terjadi kericuhan saat unjuk rasa di rumah dinas gubernur, Jumat (7/5/2021) soal demo kenaikan harga BBM nonsubsidi di Sumut.
“Saya minta maaf atas kejadian yang menimpa rekan wartawan terkena pukulan oleh anggota saya saat demo berlangsung. Saya minta waktu 2 atau 3 hari ini untuk tindaklanjutnya. Artinya, saya akan cari orangnya dan pasti menindaknya sesuai aturan yang berlaku,” tegas Kasatpol PP Provsu Tuahta menjawab wartawan di Rumdis Gubsu didampingi Kadis Kominfo Sumut Ir Irman Oemar.
Ditambahkan Kasatpol PP Provsu, dengan adanya peristiwa yang tidak diinginkan ini di depan rumah dinas gubsu pihaknya akan terus mengevaluasi dan perbaikan ke depannya terhadap standar operasi pelayanan (SOP) anggota Satpol PP Provsu.
“Sekali lagi, saya mohon maaf atas kejadian ini. Jika ada SOP yang dilanggar ini akan menjadi perbaikan ke depannya. Ini pelajaran buat kami dan akan menjadi perbaikan penanganan demo yang berlangsung ke depannya,” jelas Tuahta.
Menurutnya, SOP anggota Satpol PP Provsu yang piket tugasnya hanya di dalam rumah dinas Gubsu. Namun karena sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Kota Medan, anggotanya bisa juga sampai ke luar Rumdis gubernur untuk membantu aparat kepolisian.
“Jadi, tadi ada arahan Polres Kota Medan untuk membawa pendemo itu ke mobil Trantib Satpol PP Provsu. Kendati demikian, ke depannya akan kita perbaiki lagi agar anggota Satpol PP Provsu lebih mengikuti aturan-aturan yang berlaku,” ujarnya.
Seperti diketahui, kericuhan terjadi di depan rumah dinas Gubsu saat demo, dimana Arfah yang merekam kericuhan itu ada seseorang dari bagian protokoler Gubsu berusaha menghalanginya.
Tidak lama kemudian Arfah terkena pukulan oleh seorang petugas Satpol PP pada kepala bagian belakang. Petugas tersebut tiba-tiba memukul saat Arfah sedang melakukan peliputan.
“Aku videokan bagian protokol, kamera dihalangi, disuruh mundur, ada yang pukul dari belakang,” ujar Arfah.
Para pedemo memprotes kenaikan harga BBM nonsubsidi di Sumut. Massa kemudian dibubarkan oleh Satpol PP dan polisi. Terjadi keributan saat proses pembubaran. Ada massa yang ditarik oleh petugas Satpol PP ke dalam area rumah dinas. (Irwan Ginting)