Pemerintah Kabupaten Mesuji Selenggarakan Peringatan Hari Ibu ke-97 bersama HUT DWP ke-26

DETEKSI.co-MESUJI, Pemerintah Kabupaten Mesuji menyelenggarakan Peringatan Hari Ibu ke-97 pada Selasa (16/12/2025) kemarin, di Aula Tabek Oey Lantai III Kantor Pemkab Mesuji.

Kegiatan yang mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045” secara resmi dibuka oleh Bupati Mesuji, Hj. Elvianah, SE.

Acara dihadiri oleh berbagai tokoh dan unsur terkait, antara lain Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mesuji, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mesuji beserta jajarannya, para ketua organisasi profesi perempuan, Ketua Pengadilan Agama, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Mesuji. Peringatan tahun ini diselenggarakan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun DWP ke-26.

Dalam sambutannya, Bupati Mesuji menegaskan bahwa tema yang diangkat tidak sekadar rangkaian kata, melainkan mencerminkan semangat kebersamaan dan kekuatan perempuan sebagai agen perubahan dalam mendorong kemajuan masyarakat Kabupaten Mesuji.

Laporan Ketua Panitia disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Mesuji, Sri Puji Haryanti, S.Sos., M.Si., yang menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan merupakan hasil kolaborasi Dinas PPPA dengan Tim Penggerak PKK dan DWP Kabupaten Mesuji.

Tujuan peringatan antara lain untuk menghormati peran ibu, mengenang perjuangan perempuan Indonesia, meningkatkan kesadaran kesetaraan gender, memperkuat nilai kekeluargaan, serta mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan.

Acara dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari Forum Anak Daerah (FAD) dan perwakilan DWP Unit Kecamatan. Kegiatan inti berupa dialog interaktif bertema “Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan Aman” dengan narasumber Toni Fisher, Direktur Lembaga Pemerhati Hak Perempuan dan Anak (LPHPA) Provinsi Lampung.

Dalam dialog tersebut dibahas isu terkait kekerasan dalam rumah tangga, peran gender, serta bentuk-bentuk kekerasan yang kerap dialami perempuan. Narasumber menyampaikan bahwa perempuan masih sering terpinggirkan dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga diperlukan komitmen bersama untuk menghapus stigma dan stereotip negatif agar dapat mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. (Yusri)