DETEKSI.co-Langkat, Banjir yang menggenangi 13 kecamatan di Kabupaten Langkat, menimbulkan pertanyaan besar terkait penyebab meluasnya cakupan banjir.
Soalnya, banjir yang terjadi pada 27 November 2025 lalu, merupakan banjir terparah sejak terakhir kali terjadi pada 2006 silam, yang hanya melanda 5 kecamatan saja.
Setelah ditelusuri mendalam, salah satu faktor penyebab terjadinya banjir, disebut-sebut karena minimnya resapan air akibat sejumlah kawasan hutan di Kabupaten Langkat, sudah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Diantara sekian banyak kawasan hutan yang berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, berada di kawasan hutan penyangga di hulu Sungai Batang Serangan dan hulu Sungai Besitang.
“Silahkan cek langsung di kawasan hutan Batang Serangan hingga Besitang, ratusan hektar kawasan hutan sudah berubah jadi perkebunan kelapa sawit,” ungkap Joko, penggiat lingkungan di Langkat, Kamis (18/12/2025).
Akibat perubahan alih fungsi kawasan hutan ini, menyebabkan wilayah hilir sungai, seperti Kecamatan Padang Tualang, Tanjung Pura dan Besitang, mengalami dampak banjir terparah. (Tim)














