Selasa, 11 November 2025

Kades dan Warga Parbuluan VI Mengungsi, Pelayanan Pemdes Dipindah ke Kantor Camat

Parasian Nadeak, Kepala Desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, berada diantara warganya yang mengungsi di Gedung Olah Raga Sidikalang, Selasa (11/11/2025). (DETEKSI.co/Parulian P Nainggolan)
Parasian Nadeak, Kepala Desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, berada diantara warganya yang mengungsi di Gedung Olah Raga Sidikalang, Selasa (11/11/2025). (DETEKSI.co/Parulian P Nainggolan)

DETEKSI.co–Dairi, Seluruh Pelayanan Pemerintahan Desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi terpaksa dipindahkan sementara ke Kantor Camat parbuluan terhitung sejak, Senin (10/11/2025) sampai waktu yang belum ditentukan.

Hal itu dikatakan Kepala Desa Parasian Nadeak, saat diwawancarai wartawan di Gedung Olahraga (GOR) Sidikalang, Selasa (11/11/2025).

Parasian mengatakan, selain dirinya, perangkat desa juga khawatir karena intimidasi yang diterima. Akibatanya, tidak ada yang berani jika harus melaksanakan aktivitas di Kantor Desa sebagaimana mestinya.

“Selain saya, Perangkat Desa juga takut karena intimidasi. Setelah berkoordinasi dengan Camat, layanan dilaksanakan di kantor camat. Satu ruangan kantor camat diberikan untuk ruang kerja Pemdes Parbuluan VI” sebut Parasian.

Diakui, jarak Desa Parbuluan VI ke Kantor Camat cukup jauh, namun menghindari kelumpuhan pelayanan dan administrasi perkantoran, hal itu terpaksa ditempuh.

Meski layanan dipindahkan ke Kantor Camat, Parasian masih tetap tinggal dipengungsian bersama warga, karena takut jika harus keluar. Koordinasi kepada perangkat dilakukan melalui perangkat komunikasi handpnone.

Urusan dan surat penting yang bersifat mendesak untuk ditandatangani, akan diantar ke tempatnya mengungsi untuk mendapat tekenan.

“Kurang efektif, tetapi terpaksa dilakukan”, ujar Parasian.

Sebagaimana diberitakan, Kepala Desa bersama ratusan warga Desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi terpaksa mengungsi ke Mapolres Dairi. Langkah itu dilakukan, setelah Sabtu (8/11/2025) lalu, rumah kediaman kepala Desa dirusak oleh sekelompok orang yang diduga sebagai rentetan aksi penolakan terhadap operasional PT. Gruti di Desa tersebut.

Sejak Sabtu (8/11/2025), ratusan orang yang terdiri dari Kepala Keluarga hingga Balita, berkumpul dan menginap di Mapolres Dairi di Jalan SM Raja Sidikalang, dan atas inisiasi Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, sejak Senin (10/11/2025) malam, pindah ke Gedung Olahraga (GOR) di Jalan Rumah Sakit Umum Sidikalang.

Mereka bertahan untuk tidak pulang kampung, karena situasi kampung tidak kondusif.

Pasca kejadian pengrusakan rumah yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian, belum ada pelaku yang ditindak, hal itu kemudian memicu kekhawatiran dan ketakutan warga.

Mereka menunggu kepastian hukum dan jaminan keamanan dari Polres Dairi agar mereka kembali ke rumah masing-masing di Desa Parbuluan VI.

Pengrusakan rumah kepala Desa diduga sebagai rentetan aksi penolakan terhadap operasional PT. Gruti oleh sekelompok warga yang kontra dengan operasional perusahaan dimaksud.

Aksi penolakan terhadap operasional PT Gruti, menyebabkan ketegangan dan perpecahan ditengah masyarakat. Pihak yang kontra menuding kepala Desa berada digaris yang Pro terhadap Gruti.

“Nama saya disebut Pro Gruti, padahal hubungan saya dengan PT Gruti hanya sebatas hubungan pemerintah desa dengan investor,” sebut Kepala Desa Parasian Nadeak.

Aksi penolakan oleh massa yang kontra, telah beberapa kali dilakukan, diantara kegiatan dimaksud ada yang disertai tindakan pengrusakan dan pembakaran fasilitas perusahaan. Namun belum ada pelaku yang ditindak.

Terakhir rumah Kepala Desa dirusak, dan pelaku pengrusakan belum ada yang ditangkap. Hal itu membuat warga cemas sehingga memilih untuk meninggalkan kampung untuk mengungsi . (NGL)