DETEKSI.co-Mesuji, Sebuah video berdurasi sekitar 30 detik mendadak viral di media sosial setelah menampilkan dua wanita berpakaian minim tengah berjoget di depan seorang pria yang diduga merupakan Kepala Desa Sidang Makmur, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Video tersebut disiarkan secara langsung melalui akun Facebook bernama Mickos Yadi, yang diduga kuat merupakan akun pribadi sang kades. Rekaman itu tayang pada Senin dini hari, 9 Juni 2025.
Dalam tayangan tersebut, terlihat jelas oknum kades bersama beberapa pria lainnya tengah menikmati minuman keras sembari menyaksikan tarian erotis dengan iringan musik remix bervolume tinggi. Tak hanya itu, mereka juga tampak menyawer para penari, yang semakin menguatkan kesan pesta dalam suasana yang dinilai tak layak dipertontonkan oleh pejabat publik.
Setelah sempat menjadi sorotan luas dan mendapat reaksi keras dari masyarakat dan warganet, video itu segera dihapus dari platform oleh pemilik akun.
“Video itu benar-benar mencerminkan perilaku tak pantas, terlebih dilakukan oleh seorang kepala desa. Sangat disayangkan dan tidak layak dijadikan contoh,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang enggan namanya dipublikasikan Minggu (15/6/2025).
Tokoh Masyarakat tersebut, yang berinisial AS, menambahkan bahwa tindakan tidak etis semacam itu bukan hanya soal kesalahan pribadi, melainkan bisa jadi merupakan cerminan kebiasaan yang sudah berlangsung lama.
“Kalau ada yang membela dan menganggap itu hal biasa, itu jelas pembelaan yang keliru. Ini bukan sekadar soal moral pribadi, tapi soal etika dan tanggung jawab sebagai pemimpin di masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya, yang menjadi sorotan bukan hanya karena perbuatannya disiarkan, tetapi juga karena dilakukan oleh seorang kepala desa, figur yang seharusnya menjadi panutan warga.
“Kalau itu dianggap lumrah, ya silakan saja. Tapi tidak perlu dipamerkan dengan percaya diri ke publik, apalagi melalui media sosial. Semua orang bisa melihat dan menilai. Itu justru mempermalukan diri sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasikan, Camat Rawa Jitu Utara, Hendra Kurniawan, belum memberikan pernyataan resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan melalui berbagai cara, baik pesan WhatsApp maupun panggilan telepon, tidak membuahkan hasil. Pesan terlihat dibaca, namun tidak direspons. Saat dihubungi kembali, Hendra hanya menjawab singkat via WhatsApp dengan alasan, “Di jalan, sinyal jelek.”
Beberapa wartawan juga sempat mencoba menemui camat tersebut secara langsung, namun upaya itu gagal karena yang bersangkutan terkesan menghindar.
Sikap tertutup camat ini menuai kritik dari berbagai pihak. Sebab, sebagai pembina dan pengawas langsung di lingkup kecamatan, seharusnya Hendra mampu bersikap terbuka dan memberikan klarifikasi serta langkah-langkah pembinaan yang tepat terhadap bawahannya yang tengah menjadi sorotan publik. (Yusri)










