DETEKSI.co – Jakarta, Ketua Umum Perkumpulan Hita Marga Batak (Himaba) Edwin Pamimpin Situmorang SH MH menyebutkan dua hal penting yang bisa menjadi perhatian serius bagi para jurnalis yang tergabung dalam Perkumpulan Forum Jurnalis Batak (Forjuba).
Pertama, jurnalis Batak harus ikut serta menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat Batak juga masyarakat Indonesia. Kedua, jurnalis Batak diharapkan bisa melakukan kajian-kajian tentang asal usul maupun sejarah leluhur bangsa Batak.
“Harapan saya kepada jurnalis di dalam Forjuba, jadilah jurnalis yang bertanggungjawab, yang berperan menguatkan persatuan dan kesatuan,” kata Edwin Pamimpin dalam sambutannya di acara deklarasi dan pelantikan kepengurusan Forjuba terpilih, di Gedung Sopo Marpingkir, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (9/12/2021).
Menurut Edwin, kemajuan teknologi digital saat ini telah membuat dunia jurnalistik berubah secara revolusioner. Sebab, begitu banyaknya jurnalistik yang muncul dengan media-media digital yang luar biasa.
Dia menilai, ada dua hal yang bisa diamati dalam situasi perkembangan media digital tersebut. Dimana pada suatu media itu terdapat jurnalis yang memiliki etika dan bertanggungjawab dalam kedudukannya sebagai bagian dari bangsa ini.
Tapi, sergahnya kemudian, lebih dari itu banyak juga terdapat jurnalis-jurnalis melalui medianya masing-masing (pemberitaan) yang tidak bertanggungjawab dan tidak beretika.
“Justru banyak melakukan hal-hal (isu pemberitaan) yang bisa membuat perpecahan, menghasut, dan mengadu domba,” tegasnya.
Dia pun tak habis pikir, apa alasannya melakukan hal (perpecahan) tersebut, apakah karena alasan ideologi yang dianutnya atau semata hanya kepentingan bisnis ekonomi.
“Harapan saya, Forjuba bisa berperan menguatkan persatuan dan kesatuan,” ucapnya mengingatkan.
Kajian Sejarah Batak
Dalam kesempatan itu, Edwin juga menyampaikan harapan dan pemikirannya tentang perlunya suatu kajian asal usul dan sejarah leluhur bangsa Batak.
Mantan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung ini berharap agar Forjuba dapat melakukan kajian secara lebih mendalam tentang sejarah leluhur Batak.
“Semoga Forjuba bisa melakukan gagasan-gagasan (kajian) ke arah sana (sejarah leluhur Batak) nanti. Dan Sopo Marpingkir siap bekerjasama dengan Forjuba,” ujarnya mengakhiri sambutan dengan riuh tepuk tangan para hadirin.
Untuk diketahui, sejumlah tokoh jurnalis dan tokoh masyarakat Batak menyambut hangat kehadiran Forjuba tersebut.
Mulai dari Elman Saragih, Ludin Panjaitan, Jansen Sinamo, Panusunan Simanjuntak, Ch Robin Simanullang, Hasudungan Sirait, Tony Rons Hasibuan, Jonro I Munthe, Darwin Situmorang, Laris Naibaho dan lainnya.
Ada juga sejumlah politisi, pejabat dan tokoh masyarakat Batak seperti Dr Hinca IP Pandjaitan XIII, Drs Nikson Nababan (Bupati Tapanuli Utara), Soekirman (mantan Bupati Serdang Bedagai), Ir Sintong M Tampubolon dan lainnya.
Pelantikan pengurus Forjuba ini ditandai dengan penyerahan bendera pataka oleh Ludin Panjaitan mewakili Dewan Penasihat Forjuba kepada Ketua Umum Forjuba Jamida Pasaribu (wartawan senior) di Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) didampingi Sekretaris Umum Hotman J Lumbangaol, Bendahara Umum Rifal Marbun, Wakil Ketum Darwin Situmorang, Wakil Sekum Edo Panjaitan, dan Wakil Bendum Mola Sitanggang. (EDO)