Didampingi Sekretaris Dinas Perindag Tapsel, Senior Manager Community Agincourt Resources, Christine Pepah menyambangi pusat jajanan Bagas Silua, Sabtu (28/9/2024).
(DETEKSI.co/ Zatam)
DETEKSI.co – Tapsel, Upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar lingkar tambang terus digeber PT Agincourt Resources (PTAR). Kali ini, mendorong kemajuan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), PTAR menyediakan pusat kuliner “Bagas Silua” yang berlokasi di gate masuk Tambang Emas Martabe, di Kelurahan Aek Pining, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Pusat pemasaran jajanan produk lokal berkualitas dan pusat pengembangan UMKM ini, dilaunching Senior Manager Community Agincourt Resources, Christine Pepah, didampingi Sekretaris Dinas Perindag Tapsel, Hotmatua Rambe, dan Camat Batang Toru, Mara Tinggi Siregar, Sabtu (28/9/2024).
“Selain untuk meningkatkan perekonomian pelaku UMKM, dengan adanya lokasi ini, tentunya akan mewujudkan adanya lokasi pilihan utama untuk mendapatkan kuliner yang aman dan sehat. Kita akan ciptakan “Bagas Silua” menjadi tujuan atau destinasi wisata kuliner yang disarankan untuk dikunjungi,” kata Christine Pepah.
Dituturkan, tidak hanya sekedar memberdayakan pelaku UMKM lokal, pengelola Tambang Emas Martabe akan tetap konsiten melakukan pendampingan dan dukungan pengembangan kapasitas, untuk mamastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan daya saing di pasar. Melalui “Bagas Silua”, pihaknya akan menyediakan platform penjualan yang efektif dan terintegrasi, baik secara offline maupun online.
“Bagas Silua diproyeksikan menjadi pusat kuliner khas Batang Toru. Akan ditangani langsung oleh tim khusus pengelola Bagas Silua. Saat ini ada 43 produk yang didisplay dari 23 kelompok UMKM di Bagas Silua,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakan, mengusung target pengurangan angka kemiskinan dan pekerja rentan, di sekitar lokasi “Bagas Silua” nantinya juga akan dibangun gedung pembuatan kemasan produk yang dipasarkan. Terobosan ini diharapkan mempercepat peningkatan ekonomi kelompok UMKM dan harapan “Bagas Silua” menjadi pusat jajanan di Kabupaten Tapanuli Selatan dapat terwujudkan.
“Target perputaran omset yang kita rencanakan Rp1 milyar. PTAR akan terus melakukan pendampingan mulai dari assessment awal, pemberian capasity, perizinan, hingga kemandirian. Kita berharap akan semakin banyak kelompok UMKM yang bisa dibina,” imbuh Christine.
Camat Batang Toru, Mara Tinggi Siregar, mengapresiasi dukungan dan support yang diberikan PTAR terhadap kelompok UMKM yang ada di Kecamatan Batang Toru, melalui peluncuran pusat jajanan Bagas Silua. Dirinya berharap, melalui kreativitas dan inovasi dari pengelola, pusat jajanan khas Batang Toru tersebut akan berkembang,
“Pengelola harus lihai melihat peluang-peluang yang ada seperti, kegiatan nobar, live music tradisional seperti gondang, sehingga dapat menarik para anak muda setempat ataupun pengendara yang lewat untuk beristirahat sejenak. Lokasinya sangat strategis untuk dijadikan
tempat tongkrongan untuk bersantai,” ucap Mara Tinggi.
Mara Tinggi berharap, dengan
adanya pusat jajanan khas Batang Toru yang diinisiasi Agincourt Resources, akan membuka peluang kerja sekaligus meningkatkan taraf ekonomi kelompok-kelompok UMKM. Ditegaskannya, pendirian “Bagas Silua” salah satu konsep brilian dari beberapa program Agincourt Resources, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lingkar tambang.
“Manfaatkan “Bagas Silua” untuk meningkatkan kemajuan usaha. Semoga pendopo “Bagas Silua” akan menjadi pusat kuliner di Tapanuli Selatan,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Pemkab Tapanuli Selatan, Hotmatua Rambe, menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan PTAR untuk meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM. Mendukung langkah strategis yang dilakukan PTAR, Pemkab Tapsel akan turut melakukan pendampingan serta mempromosikan produk unggulan “Bagas Silua”.
“Pastinya, Pemkab Tapsel akan mendorong Bagas Silua menjadi salah satu pusat pemasaran jajanan khas Tapsel. Kita juga akan membantu pengurusan sertifikat halal pada setiap kemasan produk yang dipasarkan,” ujarnya. (Zatam)