Jalan Lae Markelang-Lau Kersik Dairi Putus Total, Petani Meradang

Badan jalan yang longsor di Dusun Lau Kitik Desa Bukit Lau Kersik Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi. (istimewa)
Badan jalan yang longsor di Dusun Lau Kitik Desa Bukit Lau Kersik Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi. (istimewa)

DETEKSI.co – Dairi, Badan jalan menghubungkan Dusun Lau Kitik Desa Lau Kersik Kecamatan Gunung Sitember – Dusun Lubuk Raya Desa Lae Merkelang Kecamatan Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi putus total, akibatnya arus transportasi untuk produksi pertanian terhenti.

Hal itu dikatakan Hotmatio Rajagukguk (28) kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (3/3/2025) malam.

Disebutkan, ekses jalan yang ambruk menyebabkan petani meradang karena sejumlah komoditas seperti jagung, kakao, kemiri, durian dan lainnya tidak bisa dijual. Longsor terdapat pada 2 titik di Dusun Lubuk Raya. Satu titik sepanjang 4 meter dan longsoran ke dua sepanjang 10 meter hingga kedalaman sekira 15 meter.

“Keretapun (sepeda motor-red) tidak bisa lewat”, kata Hotmatio

Diterangkan, sekitar 500 orang penduduk Dusun Lau Kitik, bertani ke Desa Lae Markelang. Dua desa tersebut bertetangga. Seluruh hasil tani, biasanya dipasarkan ke Tigalingga, namun dampak jalan putus hasil tani tertahan dan menumpuk.

Nilai ekonomi produksi yang tertahan cukup tinggi. Seyogianya , dari penjualan jagung saja, seorang petani dapat memperoleh hasil penjualan belasan juta, belum lagi dari penjualan jenis komoditas lain. Nilai ekomoni dimaksud berpotensi hilang bila buah tersebut keburu membusuk dan akses jalan tidak tertangani.

Diuraikan, jalan putus terjadi pekan lalu menyusul guyuran hujan deras yang terjadi dalam tempo lama.

Hotmatio menyebut, bencana alam dimaksud sebenarnya sudah terjadi sejak Desember 2024, namun waktu itu, bagian badan jalan masih ada yang tersisa sehingga masih dapat dilalui menggunakan roda 2.

“Kalau mobil, sudah sejak akhir tahun lalu tidak dapat melintas. Kondisi sekarang, jalan putus total dan tidak bisa lagi dilalui kenderaan roda 2”, sebutnya.

Kepala Desa Bukit Lau Kersik, Mangiring Sinurat mengatakan, kondisi itu telah dilapor kepada Camat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Tim BPBD sudah turun, tetapi, belum dipastikan kapan akan diperbaiki. Katanya, tidak ada anggaran”, ujar Sinurat. (NGL/JLO)