Penghasilan Rp 7000 Perhari membuat Kapolres Sang Pejuang Dhuafa ikut Potong Kayu membuat Rumah Tenun Ibu Asmawati

DETEKSI.co – Batu bara, Sejak 12 tahun di tinggal Wafat Suami tercinta Ibu Asma Wati 46 tahun warga Desa Tanah Hitam Kec. Datuk Lima Puluh, Kab. Batu bara yang berjuang untuk menghidupi Ibu dan 2 orang Putranya harus bertahan hidup dengan Penghasilan Rp.7.000,- perhari sebagai pekerja pembuat kain Tenun, Investigasi Media Rabu (17/11/2021).

Kapolres Batu bara AKBP Ikhwan SH.MH yang mendengar ada warga miskin yang di viralkan melalui Media Sosial tentang keadaan Ibu Asmawati yang sedang melakukan kegiatan menenun di keadaan banjir dan memaksa harus terus bekerja di saat situasi banjir melanda daerah Desa tanah Hitam, Sosok Kapolres Pejuang Dhuafa ini langsung mengajak para Pejabat Utamanya bersama Ketua KSJ Pusat melakukan Bhakti sosial ke kediaman Ibu Asmawati, Rabu (17/11/2021 ) pagi.

Dalam Bhakti Sosialnya Kapolres Pejuang Dhuafa AKBP Ikhwan SH.MH membawa serta para tukang untuk segera merenovasi Rumah tenun yang sudah hampir Roboh serta meninggikan Rumah Tenun agar tidak Kebanjiran seperti yang terjadi dalam Vidio di media sosial saat itu. dengan membawa Bekal kayu semen Pasir dan Atap Kapolres Batu bara ikut Membantu dan merenovasi Rumah tenun milik Ibu Asmawati dalam keadaan Berlumpur dan Becek saat ini. Terpantau media pukul 10.30 Wib di lokasi pernovasian rumah tenun Ibu Asmawati.

Kapolres AKBP Ikhwan SH.MH yang di temui Awak media mengatakan ” Hari ini Kami Polres Batu bara Bersama KSJ melakukan Perenovasian Rumah tenun milik Ibu Asmawati yang mana Kita ketahui ini penghasilan hidup Ibu Asmawati satu satunya, Sangat menyentu hati kami Karna Penghasilan ini di peruntukan menghidupi seorang Ibu yang saat ini buta dan 2 orang Putra tercintanya, Dengan hasil Rp.7000,- perhari Ibu Asmawati harus bertahan hidup dan saat rumahnya di landa Banjir pun ibu Asmawati ini harus rela kaki nya terndam selama setengah hari agar tetep menghasilkan Pundi pundi Rezeki meng hidupi keluarganya , sangat miris Kehidupan Seperti ini saya sangat tidak tega” ungkap Sosok Kapolres Pejuang Dhuafa.

Harapan Saya ” Dengan di Renovasinya Rumah tenun Ibu Asmawati,Ini semua dapat membantu kehidupan sehari hari nya , dimana dirinya tidak kebanjiran dan Rumah Tenun yang sudah repot ini bisa bertahan sampai 5 atau 10 tahun kedepan dan juga dapat berdagang kecil kecilan setelah saat ini, tandas Kapolres.

Ibu Asmawati terlihat sangat terharu dan tak bisa berkata kata saat dirinya melihat ada seorang Pejabat Utama di satuan Polres Resort Batu bara melakukan langsung Perenovasian Rumah Tenun nya menjadi lebih cantik dan baik. Hingga dirinya dan Para penduduk sekitar lokasi meneteskan air mata haru terhadap yang di lakukan Kapolres serta Ketua KSJ dan para pejabat Utamanya. ( Boim )