Selamatkan Anak, Jauli Nadapdap Meninggal Disengat Tawon

Jauli Nadapdap korban meninggal dunia akibat serangan "Harinuan" disemayamkan di rumah duka di Desa Soban Kecamatan Siempatnempu Kabupaten Dairi.
Jauli Nadapdap korban meninggal dunia akibat serangan "Harinuan" disemayamkan di rumah duka di Desa Soban Kecamatan Siempatnempu Kabupaten Dairi.

DETEKSI.co – Dairi, Jauli Nadapdap (44) Penduduk Desa Soban Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi meninggal dunia akibat disengat Kerumunan Tawon. Peristiwa terjadi, Senin (13/1/2025).

Hal itu disampaikan Kepala Desa Soban, Herlan Pardamean Nainggolan, Selasa (14/1/2025) melalui sambungan WhatsApp.

“Meninggal disengat ribuan tawon berbisa”, kata Herlan.

Sementara itu, anak korban, Lamtama Nadapdap (12) yang turut mengalami serangan tawon, berhasil selamat, meski demikian sekujur tubuh mengalami pembengkakan.

Nainggolan menjelaskan, Jauli menjadi korban untuk menyelamatkan anaknya Lamtama yang menjadi sasaran pertama serangan serangga berbisa itu.

Sore itu, Bapa-Anak itu sedang berada di kebun menjaga durian dan Padi mereka.Setahu bagaimana, tiba-tiba saja Lamrama diserang rombongan tawon yang dalam bahasa setempat disebut “Harinuan”.

Mengetahui anaknya diserang Tawon, Jauli kemudian mendekat dan berusaha melindungi anaknya.

Sambil berusaha melindungi, Jauli kemudian menyuruh agar Lamtama pergi berlari dan dia kemudian menjadi sasaran amukan tawon dimaksud.

Sementara Lamtama berlari ke kampung dengan membuka baju dan kemudian mengipas-ngipaskan baju dimaksud untuk menghalau Harinuan.

“Lamtama tiba di rumah dalam kondisi sangat kelelahan, dan merintih kesakitan dampak sengatan” , ujar Herlan.

Demikian juga Jauli, sesampainya di rumah, masih sempat menerangkan peristiwa yang dialami. Pertolongan seadanya dilakukan dengan mencabut “bisa/racun” yang melekat di badan.

“Jauli minta istirahat, namun tak lama, dia kemudian wafat”, ujar Herlan.

Menurut Herlan, koloni Harinuan diduga dibanting elang.

“Warga menyebut, ada elang putih terbang di dekat koloni Harinuan. Kalau diganggu, serangga ganas itu biasanya menyerang manusia di sekitarnya”, kata Herlan

Jauli meninggalkan 4 anak dan istri boru Nainggolan. (NGL)