Lapas Gunung Sitoli Kembali Kondusif, Ditjenpas Ambil Tindakan Tegas

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Yudi Suseno. (DETEKSI.co/Jobbinson)

DETEKSI.co – Gunungsitoli, Rumah Tahanan (Rutan) Gunung Sitoli, Sumatera Utara, telah kembali kondusif pasca kericuhan yang sempat terjadi. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM RI telah mengambil langkah cepat dengan melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Yudi Suseno, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dan penyelidikan menyeluruh.

“Alhamdulillah, kondisi saat ini sudah kondusif. Kami terus berupaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali, sehingga pembinaan dan pengamanan dapat berjalan dengan baik,” ujarnya pada Kamis (23/10/2025).

Sebagai langkah tegas, Kalapas Gunung Sitoli telah ditarik ke kantor wilayah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Berdasarkan hasil pendalaman sementara oleh Ditjenpas, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kode etik dan disiplin bagi Kalapas dan pihak-pihak yang dianggap terlibat,” tegas Yudi.

Saat ini, Lapas Gunung Sitoli dipimpin sementara oleh Pembina Keamanan Pemasyarakatan Ditjenpas Sumatera Utara, Eben Haezer Dipari.

Kericuhan sebelumnya dipicu oleh dugaan tindakan Kalapas Gunung Sitoli terhadap seorang warga binaan yang dianggap melanggar aturan terkait pemberian makanan tambahan selain yang telah disediakan oleh lapas. Tindakan ini diambil dengan alasan keamanan.

Yudi menambahkan bahwa warga binaan yang terluka dalam insiden tersebut telah mendapatkan perawatan medis yang memadai, dan pihak keluarga telah diinformasikan mengenai kondisi mereka.

“Warga binaan tersebut akan mendapatkan pembebasan bersyarat pada bulan November mendatang, sesuai dengan Surat Keputusan Pembebasan Bersyarat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,” jelasnya.

Lapas Gunung Sitoli sendiri seringkali menerima pemindahan warga binaan dari lapas lain di Sumatera Utara, termasuk mereka yang memiliki catatan masalah di lapas sebelumnya. Hal ini membutuhkan penanganan khusus dan perhatian ekstra.

“Pembinaan, pengamanan, dan pelayanan sebagai bentuk pemenuhan hak-hak warga binaan adalah prioritas utama kami, sesuai dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Kami tidak akan menolerir segala bentuk kekerasan, baik yang dilakukan oleh petugas maupun warga binaan,” pungkas Yudi.

Upaya pemulihan kondisi Lapas Gunung Sitoli dilakukan dengan kerjasama erat bersama TNI. (Jobbinson Purba)