DETEKSI.co-Medan, Menanggapi berita yang beredar di media sosial tentang pernyataan Rektor Universitas Darma Agung (UDA) versi Hana Nelsri Kaban, Prof. Swardi pihak rektorat UDA membantahnya. Tidak ada uang yang hilang karena uang milik UDA adalah hak dari dosen dan karyawan serta sudah dibayarkan sebagai gaji.
“Kejadian tanggal 2 Mei kemarin itu adalah rekayasa pihak yayasan sebelah karena memang tidak ada pencurian di UDA. Yang ada adalah kami pada saat itu membagikan hak karyawan dan dosen yakni gaji mereka,” kata Riahati Hutasoit juru bayar UDA kepada wartawan di Medan, Selasa (6/5/2025).
Pada saat membagikan gaji itu lah kata Ria ada oknum yang tak dikenal meneriaki mereka perampok.
“Kita lagi membagi gaji karyawan di ruangan rektorat, keluar dari ruangan di koridor ada oknum yang tidak kami kenal meneriaki kami. Kami lanjut bergerak ke fakultas tehnik namun oknum yang berteriak dan mengikuti kami makin banyak. Takut ada hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya pembagian gaji hari itu kami hentikan,” jelasnya.
Perlakuan oknum-oknum tak dikenal tersebut membuat resah karyawan dan dosen. Yang seharusnya mereka menerima hak mereka pada hari itu akhirnya tertunda hingga keesokan harinya.
Ditegaskannya, ucapan Prof. Swardi adalah hal yang mengada-ada dan tidak berdasar dan mengarah ke fitnah.
Selain itu katanya, jika memang terjadi pencurian atau perampokan kenapa mereka malah memanggil massa preman yang membawa senjata tajam berupa pisau dan kelewang. Harusnya kan mereka memanggil polisi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya 4 sekuriti UDA membuat laporan polisi ke Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru karena dianiaya preman di kampus UDA, Jumat (2/5/2024) lalu. (moe)