Gubernur BI Terapkan Berbagai Kebijakan Sebagai Proyek Pembangunan Hijau Perbankan

DETEKSI.co-Jakarta, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menjelaskan, pentingnya transisi yang terkelola dengan baik untuk memitigasi risiko ekonomi dan sosial.

Hal ini dapat dicapai melalui tiga konsideran yaitu pertama, kebijakan yang kuat dari otoritas, kedua, dukungan politik dari pemerintah, dan ketiga kerangka transisi perubahan iklim yang jelas serta keberlangsungan modal untuk pembangunan proyek berkarateristik hijau.

“Negara ASEAN yang masing-masing memiliki perbedaan sebagai kapasitas merupakan tantangannya harus memiliki eksistensi teknis menuju transisi hijau. Maka Bank sentral berperan dan bukan hanya untuk mempromosikan keuangan hijau tetapi juga pada tahap implementasinya, terutama saat transisi keuangan. BI berkomitmen bersama swasta juga pemerintah menuju Sustainable Development Growth (SDG), “tegas Gubernur Perry Warjiyo dalam sambutannya di High Level Seminar Alig​ning Policies for Climate Transition yang diselenggarakan Bank Indonesia di Bali, Jumat (31/3/2023).

Kegiatan yang digelar secara live streaming dan melalui siaran pers, Perry Warjiyo juga mengatakan, implementasinya, BI telah menerapkan sejumlah kebijakan di antaranya insentif likuiditas bagi bank yang menjalankan proyek hijau, asistensi teknis keuangan hijau berbalut loka karya untuk pemerintah daerah (Pemda) manajemen cadangan devisa yang meliputi portofolio sektor hijau dan sukuk.

“Negara ASEAN sendiri dinilai cukup rentan terhadap perubahan iklim, mempertimbangkan tingginya risiko bencana alam, serta ketergantungan terhadap sektor yang sensitif terhadap iklim seperti pertanian dan sumber daya alam (SDA) dan tingginya populasi dengan ekonomi berbasis pesisir, “tutup Perry Warjiyo mengakhirinya. (JB Rumapea)