DETEKSI.co-Jakarta,Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Bali masih berencana membangun light rail transit (LRT) bawah tanah untuk menunjang transportasi di Pulau Dewata itu.
Indonesia sudah lama berkeinginan untuk melanjutkan proyek ini. Namun, hingga saat ini, kawasan wisata tersebut belum memulai pembangunan infrastruktur transportasi ini.
Menurut Luhut, rencana ini masih berjalan karena presiden terpilih Prabowo Subianto, yang akan menjabat pada Oktober mendatang, bertekad untuk memperbaiki sistem transportasi di Bali. Pemerintah telah meminta Bank Dunia untuk melakukan studi tentang kemungkinan menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali dengan daerah lain di provinsi tersebut.
“Bapak presiden terpilih memiliki rencana untuk menghubungkan bagian utara dan selatan Bali. Kita akan memiliki jalan, mungkin jalan tol, tetapi kita akan melihat bagaimana hasilnya. Studi tentang proyek ini sedang berlangsung,” kata Luhut dalam Internasional Quality Tourism Conference 2024 di Bali, beberapa waktu lalu.
“Kami telah meminta Bank Dunia untuk melakukan studi tentang LRT bawah tanah yang dimulai dari Ngurah Rai, bahkan mencapai Sanur, Cemagi,” tambah Luhut.
Menurut rencana, pekerjaan konstruksi akan dimulai dengan Tahap 1A yang mencakup pembangunan lima stasiun untuk menghubungkan Bandara Ngurah Rai dan Sunset Road yang menjadi favorit wisatawan di Kuta. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap ini diperkirakan sekitar US$ 876 juta (sekitar Rp 13,6 triliun).
Awal tahun ini, pemerintah mengumumkan telah bekerja sama dengan Korea Selatan untuk melakukan studi kelayakan terkait LRT Bali. Studi ini melibatkan Korea National Railways dan didanai melalui hibah dari Korea Exim Bank.
Sumber, Beritasatu.com