DETEKSI.co-Labuhanbatu, Bappeda Kabupaten Labuhanbatu, Sumut mengadakan forum group discussion (FGD) tentang pembentukan kelompok kerja (Pokja) dan sekretariat integrasi penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) di ruang rapat bupati, Jumat (18/3/2022).
Dalam paparannya, Kepala Bappeda, Hobol Zulkifli Rangkuti menyampaikan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Labuhanbatu yaitu Perbankan 18 perusahaan, BUMN non perkebunan 3 perusahaan, perkebunan kelapa sawit 36 perusahaan, pabrik kelapa sawit 7 perusahaan dan pabrik karet 1 perusahaan.
Dijelaskannya, maksud dari FGD tersebut diharapkan dapat mengoptimalisasi potensi sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mensinergikan peran pemerintah dan perusahaan dalam pembangunan daerah melalui pemanfaatan dana CSR.
Selanjutnya, harus secara terintegrasi, terukur dan berkelanjutan, memfasilitasi perusahaan dalam penyaluran dana CSR sesuai dengan prioritas pembangunan, harmonisasi kegiatan perangkat daerah Kabupaten Labuhanbatu yang mendukung operasional perusahaan sesuai ketentuan berlaku.
Sementara, nara sumber dosen Fisip UNSRI, Abdul Nadjib menyampaikan beberapa permasalah yang sering muncul dalam pemanfaatan dana CRS, yaitu belum semua perusahaan menyampaikan laporan rencana dan realisasi CSR, sehingga belum dapat menggambarkan peran serta dunia usaha secara menyeluruh dalam pembangunan daerah serta masih rendahnya political will pimpinan perusahaan dalam pemanfaatan dana CSR untuk pembangunan daerah.
Namun ia juga menyampaikan solusi yang dapat dilakukan Pemkab dalam mengatasinya, yaitu dengan meningkatkan kesadaran pihak perusahaan tentang pentingnya laporan pelaksanaan CSR, mengoptimalkan peran forum CSR-PKBL dalam komunikasi intensif dengan BUMN/BUMS sebagai anggota forum dalam perencanaan program.
Sekaligus perlu adanya regulasi yang jelas tentang pemanfaatan dana CSR untuk pembangunan daerah yang terkena dampak langsung operasionalisasi perusahaan
(Dian)