Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Tapteng Gelar Aksi Damai, Tuntut Evaluasi Kinerja DPRD

DETEKSI.co – Tapteng, Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Tapanuli Tengah (Tapteng) menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Tapteng pada Kamis (4/9/2025).

Aksi ini menyoroti berbagai isu nasional dan daerah, termasuk dugaan korupsi dana desa.

Aksi yang berlangsung di bawah pengawasan ketat Polres Tapteng dan aparat TNI ini, diwarnai orasi dari mobil pick-up.

Adi Gunawan Pasaribu dan Edyanto Simatupang, selaku orator, menyampaikan pernyataan sikap dari Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah yang terdiri dari GMKI Cabang Sibolga-Tapteng, GMNI Cabang Sibolga-Tapteng, DPP GERAM, dan Baper Mapesu.

Tuntutan yang disuarakan meliputi:

– Menolak tunjangan mewah DPR RI.

– Meminta DPR RI segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.

– Mendesak Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara untuk membebaskan massa yang ditahan.

– Mendesak Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara untuk mengundurkan diri.

– Mengevaluasi kinerja DPRD Tapanuli Tengah.

– Meminta DPRD segera melakukan RDP terkait dugaan korupsi dana desa.

Aksi ini juga diwarnai dengan tabur bunga kepada anggota dewan dan pihak kepolisian sebagai simbol perdamaian. Meski berjalan kondusif, orator aksi menyayangkan adanya tindakan represif dari pihak kepolisian.

“Kita paham betul polisi di manapun harus melalui pendidikan di kepolisian, harus melayani, mengawal, mengayomi masyarakat. Namun apa yang terjadi hari ini?” ujar Adi, salah satu orator.

Para mahasiswa juga menyinggung aksi ini dilakukan di bulan September, yang mereka sebut sebagai bulan “September berdarah” untuk mengenang tragedi G30S PKI dan peristiwa reformasi.

Mereka menuntut pengawasan terhadap seluruh kepala desa terkait penggunaan dana desa dan meminta jawaban pasti dari DPRD Tapteng.

“Jika tidak ada jawaban, kami akan menembuskan surat ini ke perpustakaan dan menuntut agar masyarakat bisa bertemu dan menyampaikan pendapat secara resmi,” tegas Edyanto Simatupang sambil meminta agar DPRD Tapteng bisa duduk bersama di kantor Dewan untuk membahas tuntutan aksi ini.

Perwakilan massa aksi diterima oleh Anggota DPRD Tapteng untuk membahas tuntutan mereka dalam rapat. “20 orang perwakilan akan kami ajak berdialog di dalam,” ujar salah satu anggota DPRD Tapteng.

Aksi ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan aspirasi mereka didengar serta ditindaklanjuti oleh pihak terkait. (Jobbinson Purba)