DETEKSI.co, Ratusan warga asal Kecamatan Silima Punggapungga menggelar aksi damai meminta Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu untuk mendesak Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) merealisasi adendum Amdal PT. Dairi Prima Mineral (DPM).
Aksi digelar di depan kantor Bupati dilanjutkan ke gedung DPRD Dairi, jalan SM Raja Sidikalang, Senin (13/12/2021). Dalam orasinya, warga yang menamakan diri kelompok pendukung Investasi menyebut pembangunan daerah harus ditopang investasi dan tidak boleh bergantung sepenuhnya kepada keuangan negara.
Menurut mereka, kehadiran DPM menjadi harapan dan kesempatan bagi kebangkitan ekonomi masyarakat Kabupaten Dairi dan pembukaan lapangan pekerjaan.
Sekitar duapuluh tahun menunggu, perusahaan tambang seng dan timah hitam di Dairi itu tak kunjung beroperasi. Eksploitasi kekayaan alam itu salah satunya terhambat oleh proses addendum Amdal yang belum selesai di pemerintah pusat.
Sekaitan itu, pengunjukrasa mendesak Pemkab Dairi agar bersama-sama rakyat mendesak penyelesaian Amdal dimaksud. Mereka juga meminta Pemkab Dairi meninjau keberadaan lembaga swadaya tertentu yang disebut menjadi motor aksi tolak tambang di Kabupaten Dairi.
Plh Sekda, Budianta Pinem yang hadir menemui pengunjukrasa menandaskan Pemkab Dairi mendukung investasi.
Siapa saja yang hendak membangun kabupaten Dairi baik perorangan, kelompok atau badan usaha, pasti didukung.
Terkait Adendum Amdal yang disuarakan pengunjukrasa, Budianta menerangkan sedang berproses di pemerintah pusat.
“Kita mendukung investasi, dan proses yang sedang berjalan juga harus dihormati” sebut Pinem meminta warga bersabar.
Terkait desakan untuk meninjau keberadaan lembaga swadaya tertentu yang dituding menjadi penghalang operasional DPM, Budianta menyebut, Pemkab Dairi tidak akan berlaku diskriminatif.
Aspirasi dari seluruh elemen harus menjadi pertimbangan dan bahan kajian untuk menghasilkan kebijakan terbaik.
Yang pro maupun yang kontra, harus didengar dan selanjutnya diajak duduk bersama. Selanjutnya sumbangsih pemikiran maupun kritik dirumuskan untuk menemukan solusi yang erbaik dan meminimalkan dampak yang tidak baik. (Ngl/Ulak)